Jumat, 16 Januari 2009

Duka Palestina

Tidak akan ada, logika normal paling sederhana sekalipun, yang bisa menerima kelakuan tengik Israel, membombardir Gaza dengan korban ratusan jiwa. Tak akan ada sedikitpun celah, bagi akal sehat, paling minim sekalipun, untuk memaklumi sepakterjang sengak bangsa kera ini, menjarah wilayah bangsa Palestina semena-mena. Tidak akan ada, sekecil apapun nilai kemanusiaan , akan rela dengan semangat teroris zionis membantai bangsa Palestina. Kecuali kita memahami, bahwa mereka tak punya nurani. Kecuali kita memaklumi, karena mereka Bangsa kera yang dikutuki.
(Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina. QS.7 : 166)

Dan ini, bukan kali pertama mereka lakukan. Sebelumnya, Mereka telah tangkapi ribuan anak-anak dan pemuda. Mereka telah bantai ribuan nyawa syuhada. Mereka jadikan anak-anak dan wanita sengsara. Mereka telah hancurkan sarana umum dan rumah. Mereka telah porakporandakan ladang dan sawah. Mereka telah hiasi hari-hari Palestina dengan duka, nestapa dan darah. Mereka tebar ancaman, intimidasi, pengrusakan, perampasan, pengusiran, penangkapan, penjara dan siksaan. Sejak dulu. Sejak dulu. Sudah sejak lama mereka lakukan itu. Jadi, bukan hanya baru kemarin mereka lakukan lagi. Akan terus, akan selalu… Selagi mereka ada. Selagi mereka ada.
Melihat darah, Aku tak bisa lagi menangis. Duka dan dendam telah menyumbat nadiku. Marah dan kalah telah melumpuhkan sarafku. Dalam gemuruh diam kuberteriak,; “ …dimana engkau wahai Al-Faruq…? Dimana engkau ya Kholid Saifulloh…? Dimana pula engkau wahai Mu’tashim, Sholahudin, Izzudin Al-Qossam…? Dimana engkau wahai As-Shiba-i,Imad Aqil, Yahya Ayasy, Syeikh Yassin, Rantisi… !”
Wahai kaum…!, Dimana engkau wahai para pembela Al-Quds…?
Mengapa tak kau ikuti jejak…
Seperti mereka telah membela
Seperti mereka telah melindungi
Seperti mereka angkat doa dan senjata
Mengapa kau biarkan darah itu tertumpah lagi…
Mengapa kau biarkan nyawa itu terampas lagi…
Mengapa kau biarkan Al-Quds ternoda…
Palestina…
Sungguh, jiwa ini untukmu
Agar darah tetap mengalir
Agar langkah terus bergulir
Agar kau terus hidup,
Selamanya.

(Ya Rahim, jangan kau azab kami karena kelalaian kami
Ya Qowiy, jangan kau kalahkan kami karena kelemahan kami
Ya Rabul Alamin, jangan kau menangkan musuh karena terpecahnya kami
Ya Halim, Terimalah semua syuhada ini dalam taman syurga-Mu
Limpahkan maghfiroh-Mu pada kami, ya Latif…
aamin ya Rabbi.)

0 komentar:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Supercar Pictures. Powered by Blogger